Stres Bisa Menyebabkan Berat Badan Naik. Ini Alasannya!

Ditulis oleh : Irene J. Meiske
dr. Claresta Diella, M.Gizi, Sp.GKDokter Spesialis Gizi Klinik
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi berat badan naik karena stres (sumber: Freepik.com)

Ilustrasi berat badan naik karena stres (sumber: Freepik.com)

Selasa, 15 Agustus 2023


Saat kerja di kantor sedang hectic, hati sedang kesal, atau perasaan sedang galau karena ada masalah dengan pasangan, apa yang Sobat Altea lakukan? 

Makan? Bisa jadi. Setelah makan, rasanya jadi lebih tenang. Eits, tapi lama-lama kalau lihat timbangan, kok, berat badan makin bertambah, ya? Jangan-jangan ada yang salah, nih

Secara psikologis, ternyata makan itu bisa punya efek menenangkan buat kita. Tidak heran, ada istilah comfort food, yaitu makanan yang kalau dimakan itu bisa bikin sensasi rasa nyaman di hati.

“Saat sedang stres, ada sistem tubuh yang bikin kita seperti ingin makanan tertentu. Ini bisa karena kita sejak kecil terbiasa menghubungkan makanan dengan perasaan tertentu. Yang disayangkan, pilihan makanan kita kadang kurang bernutrisi,” kata Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog dan co-founder @tigagenerasi, dalam live streaming AlteaTalk Episode 9 pada 6 Januari 2022 lalu.

AlteaTalk yang kali ini bertemakan “Badan Melar Karena Stres, Apa Hubungannya?” juga menghadirkan dokter spesialis gizi klinik dr. Claresta Diella, M.Gizi, Sp.GK dari RS Mitra Keluarga Kemayoran.

Stres Bisa Picu Emotional Eating

stres picu emotional eating dan menaikkan berat badan

Menurut dr. Diella, kebiasaan makan saat kondisi emosional sedang tak menentu bisa menandakan kita mengalami emotional eating. 

Emotional eating adalah perilaku menggunakan kegiatan makan sebagai pelampiasan emosi. 

“Kondisi stres bisa berpengaruh pada hormon, yang kemudian berkaitan dengan pengaturan makan. Kalau stresnya jangka pendek atau sesekali, hormon stres menekan selera makan, sehingga kita tidak nafsu makan,” jelas dr. Diella. 

Sebaliknya, kalau stres terjadi berkelanjutan dan kronik, selera makan justru makin meningkat. Soalnya, ketika sedang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol. Nah, hormon inilah yang jadi penyebab nafsu makan kita meningkat.

“Hal yang dicari biasanya antara makanan yang tinggi lemak atau tinggi gula karena kedua makanan ini bisa menaikkan mood. Namun, akhirnya berat badan kita malah tambah naik, bahkan obesitas,” lanjutnya. 

Saskhya menambahkan, pengaruh lingkungan juga bisa bikin kita alami emotional eating. Contohnya, isi kulkas dan rak di rumah yang berisi makanan serta timeline di media sosial yang dipenuhi oleh influencer yang mempromosikan kuliner tertentu.

Hal-hal tersebut berpotensi memicu kita untuk terus makan.

Cara Mengatasi Emotional Eating

Orang yang mengalami emotional eating biasanya mendahulukan makanan yang rasanya enak dan makan ketika ingin. Padahal, lebih baik kita pilih makanan yang sehat dan makan sesuai kebutuhan. 

Berikut adalah beberapa cara agar stres tidak membuat kita lakukan emotional eating dan meningkatkan berat badan.

1. Atur Jadwal Makan

Ketika sedang stres, biasanya kita tidak makan berdasarkan jadwal makan, tetapi berdasarkan keinginan. Untuk mengatasinya, kita tidak boleh mengikuti hasrat ini.

“Normalnya, kita punya waktu makan yang sama karena lambung secara berkala akan kosong kemudian memberi sinyal untuk makan,” kata dr. Diella. 

Makan sesuai kebutuhan artinya kita makan tiga kali sehari, ditambah selingan. Sebelum lambung kosong, kita sudah makan. Tapi, secukupnya saja. 

Jadi, biasakan makan sesuai jadwal, ya!

“Kalau habis makan Anda masih ingin makan lagi, bisa jadi komposisi makanannya tidak benar. Jangan asal makan saja. Kalorinya harus cukup, gizinya seimbang, dan tinggi serat, sehingga kita bisa kenyang lebih lama,” anjur dr. Diella. 

2. Lampiaskan Stres ke Hal Lain 

Masih banyak aktivitas lain yang bisa Anda lakukan untuk atasi stres, semisal olahraga, mengobrol dengan orang terdekat, janji bertemu dengan teman, atau nonton di bioskop.


Jika merasa tidak memiliki hobi, cobalah eksplor diri sendiri lebih dalam. Pasti ada aktivitas tertentu yang Anda sukai.


Anda juga bisa mengalihkan perhatian di rumah dengan bersih-bersih atau jalan-jalan di sekitar area rumah.


Selain itu, carilah support system. Anda bisa memulainya dengan menelepon atau mengirim pesan Whatsapp ke teman atau saudara. Dengan begitu, Anda tidak akan menghadapi situasi stres sendirian.

3. Terapkan Pola Makan Sehat

Memiliki pola makan sehat adalah kunci agar tidak terjebak pada kebiasaan makan yang membuat badan gemuk. Untuk memulainya, lakukanlah hal berikut:

  • Biasakan makan tanpa melakukan hal lain, semisal menonton Youtube atau bekerja.

  • Ketahui apa yang kita makan, mulai dari bahan, manfaatnya, hingga kandungan gizi dalam makanan tersebut.

  • Siapkan makanan sendiri di rumah agar kita lebih sadar apa yang kita makan.

  • Nikmati waktu makan bersama keluarga. Duduk bersama di meja makan dan santap makanan dari piring, supaya kita tahu apakah komposisi makanan sudah seimbang.

  • Berhentilah makan saat sudah kenyang.

4. Atur lingkungan yang lebih kondusif

Selain itu, Anda juga bisa mencegah “lapar mata” saat melihat makanan tidak terlalu sering melihat media sosial, terutama konten-konten tentang kuliner. Selain itu, perbanyaklah menyimpan makanan sehat di kulkas rumah. 


***

Itulah alasan kenapa stres bisa meningkatkan berat badan.

Kalau sudah terjebak dengan kebiasaan emotional eating, konsultasi ke psikiater dan dokter gizi.

Kabar baiknya, Anda bisa memesan janji temu dengan dokter spesialis gizi dan psikiater lewat aplikasi AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare!






0 Disukai
0 Komentar